Tuesday, September 11, 2018

Menyadari Kepergian Seseorang


Sepuluh tahun lebih gue tinggal di sebuah komplek kecil yang pas gue kecil dulu, keadaannya selalu ramai.

Jalan ke sini, ada ibu-ibu lagi ngobrol, jalan ke sana, ada bapak-bapak lagi ngobrol. Keadaannya hampir selalu ramai. Banyak anak-anak main bola, main sepeda, dan mainin perasaan. Semakin ke sini, semakin gue dewasa, banyak hal yang berubah. Salah satunya adalah keadaan yang sepi. 

Bukan cuma karena anak-anak generasi penerus yang terkontaminasi sama gadget, tapi juga ada hal lain yang perlahan-lahan mulai gue sadari: Kepergian Seseorang.

Entah udah berapa kali, di salah satu rumah di komplek kecil ini terdengar suara pengajian, banyak orang, tersangkutnya bendera kuning di pojokan rumah. Yap, salah satu warga sini meninggal dunia. 

Banyak orang-orang baik yang udah 'pergi' duluan. 

Kenapa seseorang meninggal / pergi duluan?

Gue pernah liat salah satu quotes di internet, yang kurang lebih bisa menjawab pertanyaan di atas:

"Kalau lu ada di sebuah kebun bunga yang lebat, bunga seperti apa yang mau lu petik?

"Yang paling bagus dong"
Exactly! Kenapa seseorang meninggal / pergi duluan? itu karena dia udah siap, dia udah cukup indah, cukup bagus, untuk diambil kembali sama yang menciptakannya. Percaya aja itu.

Gue tumbuh besar bersama orang-orang yang sekarang udah pergi. Itulah kenapa keadaan jadi semakin sepi, karena seseorang yang biasanya kita liat, itu bukan menutup diri dari keramaian, tapi emang udah pergi.

Gue inget dulu punya tetangga yang gue gak suka kadang. Orangnya udah tua. Pas gue masih kecil, beberapa kali gue diomelin, beberapa kali gue denger nada suaranya yang keras. 6 bulan yang lalu beliau meninggal. Gue udah gede. 

Gue jadi sadar bahwa kepergian seseorang itu perlahan merubah keadaan, terlebih bagi keluarga yang ditinggalkan. Mungkin 1 bulan atau 2 bulan bakalan murung. Kerabat deketnya yang nggak bisa lupa sama jasa-jasa dan kebaikannya. Atau orang yang gak suka sekalipun sama beliau, pasti akan ikut mikirin.

Hari ini ada lagi yang 'pergi'. Itulah kenapa gue menulis postingan ini. Buat sekedar reminder sama diri sendiri bahwa udah banyak orang-orang baik yang nemenin masa kecil gue, yang udah pergi duluan.

Namanya juga hidup. Nggak ada kan manusia yang abadi. Semua pasti mati. Banyak-banyak berbuat kebaikan, karena kita nggak pernah tau, kapan giliran kita dipanggil.

No comments:

Post a Comment